kerana mati

sungguh aku terpukul
bagai tersentak dari lena yang panjang
mungkinkah hanya mimpi
ahh sangkaku meleset
ianya hakikat

hakikat yang sememangnya tertulis bagi yang bernyawa
"kullu nafsin zaa iqatul maut"
setiap yang hidup pasti akan mati
itu telah tertulis lama dulu

saat itu datang padanya
aku tidak bersamanya
tidak merasa getirnya perpisahan nyawa dan jasadnya
tapi kesan itu sungguh kuat menyentap pangkal hati
sungguh kuat membaham jiwa raga ini

ya sungguh aku terpukul
bagai halilintar menyabung denyutan jantung
neuron neuron otak bekerja keras
terfikir saat pengakhiranku
terhitung segala laku
terbayang saat berhadapan sakaratul maut

tertanya pada diri
bisakah aku hadapi dengan tenang
bisakah dua kalimah agung itu menjadi ucap akhirku
bisakah senyum manis menyambut kunjungan Izrail
termenung panjang terkenang

saban kali melalui tanah perkuburan
satu rasa aneh menyelinap kedalam sanubari
sungguh aku terkenang akan mati
tak sedia untuk itu tapi
boleh ke mintak tangguh dengan Izrail kalau dah sampai saatnya??

kerana mati itu pasti
akan datang tanpa aku duga....

"Allahhummakhtim'alainabihusnilkhatimah
walatakhtim'alainabisuuilkhatimah"

*hidup untuk mati...beringat akan tamatnya riwayat hidup mungkin laku diri lebih berhati-hati~~~